LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
SISWA SMKK HUSADA PRATAMA DI DINAS SOSIAL DAN RSIA BUDI ASIH
SISWA SMKK HUSADA PRATAMA DI DINAS SOSIAL DAN RSIA BUDI ASIH
Dianjurkan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan kegiatan
Praktik Kerja Lapangan
Disusun Oleh:
Nama: Mila Romani
NIS : 140151030
Kelas : XI-B Keperawatan
NIS : 140151030
Kelas : XI-B Keperawatan
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI KESEHATAN
SMK KESEHATAN HUSADA PRATAMA KOTA SERANG
MARET 2016
PROGRAM STUDI KESEHATAN
SMK KESEHATAN HUSADA PRATAMA KOTA SERANG
MARET 2016
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
SISWA SMKK HUSADA PRATAMA DI DINAS SOSIAL DAN RSIA BUDI ASIH
SISWA SMKK HUSADA PRATAMA DI DINAS SOSIAL DAN RSIA BUDI ASIH
Oleh: Mila
Romani
NIS: 140151030
NIS: 140151030
Serang,
Maret 2016
Mengetahui,
Guru Pembimbing Kepala
DU/DI
Ners. Yuyun Wahyuni, S.kep. .............................
Menyetujui,
Ka. Prodi Keperawatan Kepala SMKKHP
Hj. Lisna Yupartini, S.K.M., M.kes. Mikhdar Mukti,
S.sos., M.si.
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI KESEHATAN
SMK KESEHATAN HUSADA PRATAMA KOTA SERANG
MARET 2016
PROGRAM STUDI KESEHATAN
SMK KESEHATAN HUSADA PRATAMA KOTA SERANG
MARET 2016
KATA PENGANTAR
Segala
puji syukur bagi Allah SWT yang telah menolong hambanya menyelesaikan laporan
ini dengan penuh kemudahan. Karena tanpa pertolonga-Nya mungkin penyusun tidak
akan sanggup menyelesaikan laporan ini dengan baik. Laporan ini disusun oleh
penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Allah SWT akhirnya laporan ini dapat terselesaikan. Penyusun
juga mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing yang telah banyak membantu
penyusun agar dapat menyelesaikan laporan ini. Semoga laporan ini dapat
memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun laporan ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat diharapkan demi kesempurnaan laporan ini. Terimakasih.
Serang,
Maret 2016
Penulis
DAFTAR
ISI
JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
................................................................................. i
KATA PENGANTAR .........................................................................................
ii
DAFTAR ISI
......................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit .......................................................... 1
1. RSIA Budi Asih ........................................................................ 1
2. Dinas Sosial .............................................................................. 1
B. Visi Dan Misi ....................................................................................... 2
1. RSIA Budi Asih ........................................................................ 2
2. Dinas Sosial .............................................................................. 2
A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit .......................................................... 1
1. RSIA Budi Asih ........................................................................ 1
2. Dinas Sosial .............................................................................. 1
B. Visi Dan Misi ....................................................................................... 2
1. RSIA Budi Asih ........................................................................ 2
2. Dinas Sosial .............................................................................. 2
BAB II ORGANISASI KEPERAWATAN
A. Konsep Keperawatan ........................................................................... 4
1. Pengertian Keperawatan ........................................................... 4
2. Tindakan Keperawatan ............................................................. 4
3. Hak Dan Kewajiban Perawat ..................................................... 11
4. Hak Dan Kewajiban Pasien ....................................................... 13
B. Peraturan Terhadap Pasien Dan Perawat Di RSIA Dan Dinsos ............. 15
C. Struktur Organisasi RSIA Budi Asih Dan Dinsos ................................... 17
A. Konsep Keperawatan ........................................................................... 4
1. Pengertian Keperawatan ........................................................... 4
2. Tindakan Keperawatan ............................................................. 4
3. Hak Dan Kewajiban Perawat ..................................................... 11
4. Hak Dan Kewajiban Pasien ....................................................... 13
B. Peraturan Terhadap Pasien Dan Perawat Di RSIA Dan Dinsos ............. 15
C. Struktur Organisasi RSIA Budi Asih Dan Dinsos ................................... 17
BAB III PENGALAMAN DAN KESAN SELAMA
PKL
A. Pengalaman Pada Waktu Observasi ..................................................... 19
A. Pengalaman Pada Waktu Observasi ..................................................... 19
B. Pengalaman Di Dinas Sosial
................................................................ 19
C. Pengalaman Di RSIA Budi Asih ........................................................... 20
C. Pengalaman Di RSIA Budi Asih ........................................................... 20
BAB 1V PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 21
B. Saran .................................................................................................... 21
A. Kesimpulan ......................................................................................... 21
B. Saran .................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA
............................................................................................
22
LAMPIRAN
.........................................................................................................
23
BIODATA PENULIS ............................................................................................
24
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit
1. RSIA Budi
Asih
Terletak di atas lahan seluas 6209 m2 di pusat kota Serang, RSIA
Budiasih hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat umum akan pelayanan
kesehatan yang baik dan berkualitas.Sejak berdiri pada tahun 1999,hingga kini
RSIA Budiasih terus berbenah diri untuk dapat menjadi Rumah Sakit
unggulan.Salah satunya adalah dalam hal jumlah tempat tidur pasien yang semula
hanya berjumlah 20 buah tempat tidur, sekarang menjadi 74 tempat tidur
pasien.Juga dengan didukung jajaran Staf Dokter Umum, Dokter Spesialis, Bidan,
Perawat, Apoteker, Ahli Gizi, serta staf yang profesional, pelayanan Apotik
yang memadai, dan berbagai fasilitas penunjang medis, RSIA Budiasih siap
berdiri di tengah kompetisi.
2. Dinas Sosial
Berdasarkan Keputusan Menteri Sosial RI
No. 06/Huk/1979 tentang kesejahteraan lanjut usia, maka didirikanlah Panti
Wreda di Banten, tepatnya pada 28 Februari 1979. Panti tersebut dinamakan
Sasana Tresna Wreda (STW). Karena lokasinya di Kelurahan Cipocok Jaya Kabupaten
Serang, masyarakat lebih mengenalnya sebagai panti wreda Cipocok Jaya. Pada
tahun 1994, berganti nama kembali menjadi Panti Sosial Tresna Wreda (PSTW)
Cipocok Jaya Serang. Pergantian nama tersebut dikuatkan dalam Surat Keputusan
Menteri Sosial RI No. 14 tahun 1994 tanggal 23 April 1994. Delapan tahun
kemudian, seiring dengan diberlakukannya Otonomi Daerah dan dimekarkannya
Banten menjadi provinsi tersendiri, maka status Panti Sosial Tresna Wreda
(PSTW) Cipocok Jaya Serang juga berganti nomenklatur menjadi 'Balai
Perlindungan Sosial'. Dari segi struktur, Balai Perlindungan Sosial Provinsi
Banten merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Dinas Sosial Provinsi
Banten yang memiliki tugas dan tanggung jawab memberikan pelayanan dan
perlindungan sosial kepada lanjut usia (lansia) terlantar, balita terlantar,
Wanita Korban Tindak Kekerasan (WKTK), dan tuna grahita. Penetapan ini diatur
dalam Surat Keputusan Gubernur Banten No. 40 Tahun 2002 tanggal 13 Desember
2002. Tahun 2008, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja mengalami perubahan susunan
organisasi dan tata kerja sehingga menjadi Dinas Sosial sesuai dengan Peraturan
Daerah Nomor 3 tahun 2008. Namun begitu posisi Balai Perlindungan Sosial (BPS)
tetap tidak berubah.
B. Visi
Dan Misi Rumah Sakit
1.
RSIA Budi Asih
Visi
Menjadi Rumah Sakit rujukan bagi perempuan dan anak-anak di wilayah Serang dan sekitarnya.
Misi
Menjadi Rumah Sakit rujukan bagi perempuan dan anak-anak di wilayah Serang dan sekitarnya.
Misi
1.
Mengembangkan
gedung rumah sakit sesuai master plan dan melengkapi fasilitas-fasilitas yang
sesuai sehingga memberikan rasa aman dan nyaman.
2.
Meningkatkan
kompetensi sumber daya manusia yang handal dan profesional.
3.
Meningkatkan
pelayanan rumah sakit dengan memperhatikan promotif dan edukatif.
2. Dinas Sosial
Visi
Kesejahteraan Sosial bagi Penyangdang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Kesejahteraan Sosial bagi Penyangdang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Misi
1.
Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan sumberdaya aparatur
2.
Meningkatkan akses penyandang masalah kesejahteraan sosial
dalam memperoleh pelayanan sosial melalui rehabilitasi sosial, pemberdayaan
sosial, perlindungan sosial da jaminan sosial
3.
Mengembangkan prakarsa, peran aktfi masyarakat dan dunia
usaha dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial
BAB
II
ORGANISASI
ORGANISASI
A. Konsep Keperawatan
1. Pengertian Keperawatan
Menurut Lokakarya Keperawatan Nasional
(1983), keperawatan adalah suatu bentuk layanan kesehatan profesional yang
merupakan bagian integral dari layanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan
kiat keperawatan. Layanan ini berbentuk layanan bio-psiko-sosio-spritual
komprehensif yang ditujukan bagi individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat,
baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
2. Tindakan Keperawatan
a. Memandikan
Pasien
Alat dan bahan:
1. Baskom mandi 2 buah, masing-masing berisi air hangat dan air
biasa
2. Pakaian pengganti
3. Kain penutup
4. Handuk 2 buah
5. Waslap
6. Tempat untuk pakaian kotor
7. Sampiran/penutup
8. Sabun
9. Celemek
10. Handscoon
11. Com
12. Bedak, minyak kayu putih, dll.
1. Baskom mandi 2 buah, masing-masing berisi air hangat dan air
biasa
2. Pakaian pengganti
3. Kain penutup
4. Handuk 2 buah
5. Waslap
6. Tempat untuk pakaian kotor
7. Sampiran/penutup
8. Sabun
9. Celemek
10. Handscoon
11. Com
12. Bedak, minyak kayu putih, dll.
Prosedur:
1. Jelaskan prosedur kepada pasien.
2. Pasang/tutup sampiran.
3. Cuci tangan.
4. Atur posisi pasien.
5. Lakukan tindakan memandikan pasien yang diawali dengan
membentangkan handuk di bawah kepala, kemudian bersihkan
muka, telinga, dan leher dengan waslap. Keringkan dengan
handuk.
6. Kain penutup diturunkan, kedua tangan pasien diangkat dan
pindahkan handuk di atas dada pasien, lalu bentangkan.
Kemudian, kembalikkan kedua tangan ke posisi awal di atas
handuk, lalu basahi kedua tangan dengan air bersih. Keringkan
dengan handuk.
7. Setelah kedua tangan dikeataskan, handuk dipindahkan ke sisi
pasien dan bersihkan daerah dada dan perut dengan sabun. Bilas
dengan air hangat lalu keringkan dengan handuk.
8. Kemudian pasien dimiringkan ke kiri. Handuk dibentangkan di
bawah punggung sampai glutea. Lalu basahi punggung dengan
sabun dan air hangat hingga glutea. Keringkan punggung
dengan handuk kemudian miring ke kanan. Setelah itu pasien
kembali ke posisi telentang dan pakaian atas dipasangkan dengan
rapi.
9. Letakkan handuk di bawah lutut dan kemudian lutut dibersihkan
dengan sabun dan air hangat. Kaki yang paling jauh didahulukan
dan dikeringkan dengan handuk.
10. Ambil handuk dan letakkan di bawah glutea. Pakaian bawah
perut di buka lalu dibersihkan dengan sabun dan air hangat
pada daerah lipatan paha dan genitalia. Setelah selesai, semua
rapikan.
11. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
1. Jelaskan prosedur kepada pasien.
2. Pasang/tutup sampiran.
3. Cuci tangan.
4. Atur posisi pasien.
5. Lakukan tindakan memandikan pasien yang diawali dengan
membentangkan handuk di bawah kepala, kemudian bersihkan
muka, telinga, dan leher dengan waslap. Keringkan dengan
handuk.
6. Kain penutup diturunkan, kedua tangan pasien diangkat dan
pindahkan handuk di atas dada pasien, lalu bentangkan.
Kemudian, kembalikkan kedua tangan ke posisi awal di atas
handuk, lalu basahi kedua tangan dengan air bersih. Keringkan
dengan handuk.
7. Setelah kedua tangan dikeataskan, handuk dipindahkan ke sisi
pasien dan bersihkan daerah dada dan perut dengan sabun. Bilas
dengan air hangat lalu keringkan dengan handuk.
8. Kemudian pasien dimiringkan ke kiri. Handuk dibentangkan di
bawah punggung sampai glutea. Lalu basahi punggung dengan
sabun dan air hangat hingga glutea. Keringkan punggung
dengan handuk kemudian miring ke kanan. Setelah itu pasien
kembali ke posisi telentang dan pakaian atas dipasangkan dengan
rapi.
9. Letakkan handuk di bawah lutut dan kemudian lutut dibersihkan
dengan sabun dan air hangat. Kaki yang paling jauh didahulukan
dan dikeringkan dengan handuk.
10. Ambil handuk dan letakkan di bawah glutea. Pakaian bawah
perut di buka lalu dibersihkan dengan sabun dan air hangat
pada daerah lipatan paha dan genitalia. Setelah selesai, semua
rapikan.
11. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
b. Merawat Kuku
Alat dan bahan:
1. Alat pemotong kuku
2. Handuk
3. Baskom berisi air hangat
4. Bengkok
5. Sabun
6. Kapas
7. Sikat kuku
1. Alat pemotong kuku
2. Handuk
3. Baskom berisi air hangat
4. Bengkok
5. Sabun
6. Kapas
7. Sikat kuku
Prosedur:
1. Jelaskan prosedur pada klien
2. Cuci tangan
3. Atur posisi pasien duduk atau tidur
4. Tentukan kuku yang akan dipotong
5. Rendam kuku dalam air hangat kurang lebih 2 menit dan sikat
dengan air sabun bila kotor.
6. Keringkan tangan dan kaki dengan handuk.
7. Letakkan tangan di atas bengkok dan lakukan pemotongan kuku.
8. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
1. Jelaskan prosedur pada klien
2. Cuci tangan
3. Atur posisi pasien duduk atau tidur
4. Tentukan kuku yang akan dipotong
5. Rendam kuku dalam air hangat kurang lebih 2 menit dan sikat
dengan air sabun bila kotor.
6. Keringkan tangan dan kaki dengan handuk.
7. Letakkan tangan di atas bengkok dan lakukan pemotongan kuku.
8. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
c. Merawat Rambut
Alat dan bahan:
1. Handuk secukupnya
2. Perlak atau pengalas
3. Baskom berisi air hangat
4. Sampo atau sabun dalam tempatnya
5. Kasa dan kapas
6. Sisir
7. Bengkok
8. Gayung
9. Ember kosong
1. Handuk secukupnya
2. Perlak atau pengalas
3. Baskom berisi air hangat
4. Sampo atau sabun dalam tempatnya
5. Kasa dan kapas
6. Sisir
7. Bengkok
8. Gayung
9. Ember kosong
Prosedur:
1. Jelaskan prosedur pada klien.
2. Cuci tangan
3. Tutup jendela atau pasang sampiran.
4. Atur posisi pasien setengah duduk atau tidur.
5. Setelah posisi tidur lalu letakkan perlak/pengalas di bawah kepala
pasien dan perlak/pengalas diarahkan ke bawah dengan digulung
bagian tepi menuju tempat penampung (baskom).
6. Letakkan baskom di bawah tempat tidur tepat di bawah kepala
pasien.
7. Tutup telinga dengan kapas.
8. Tutup dada dengan handuk sampai ke leher.
9. Kemudian sisir rambut dan lakukan pencucian dengan air hangat
selanjutnya menggunakan sampo dan bilas dengan air hangat
sambil dipijat.
10. Setelah selesai keringkan rambut dan sisir.
11. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
1. Jelaskan prosedur pada klien.
2. Cuci tangan
3. Tutup jendela atau pasang sampiran.
4. Atur posisi pasien setengah duduk atau tidur.
5. Setelah posisi tidur lalu letakkan perlak/pengalas di bawah kepala
pasien dan perlak/pengalas diarahkan ke bawah dengan digulung
bagian tepi menuju tempat penampung (baskom).
6. Letakkan baskom di bawah tempat tidur tepat di bawah kepala
pasien.
7. Tutup telinga dengan kapas.
8. Tutup dada dengan handuk sampai ke leher.
9. Kemudian sisir rambut dan lakukan pencucian dengan air hangat
selanjutnya menggunakan sampo dan bilas dengan air hangat
sambil dipijat.
10. Setelah selesai keringkan rambut dan sisir.
11. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
d. Menyiapkan Tempat Tidur Terbuka Dan Tertutup
Alat dan bahan:
1. Tempat tidur, kasur, dan bantal.
2. Seprai besar/laken
3. Seprai kecil/stik laken
4. Perlak
5. Selimut
6. Sarung bantal
1. Tempat tidur, kasur, dan bantal.
2. Seprai besar/laken
3. Seprai kecil/stik laken
4. Perlak
5. Selimut
6. Sarung bantal
Prosedur:
1. Cuci tangan
2. Atur tempat tidur, kasur, dan bantal.
3. Pasang laken dengan garis tengah lipatan tepat di tengah
kasur/tempat tidur, bagian atas laken dimasukkan di bawah kasur
kemudian bagian bawahnya.
4. Atur sisi kedua samping sprei atau tempat tidur dengan sudut 90
derajat, lalu masukkan kebawah kasur.
5. Pasang perlak di tengah tempat tidur.
6. Pasang sprei kecl di atas perlak.
7. Lipat selimut menjadi 4 secara terbalik dan pasang bagian bawah.
Masukkan ujung selimut kebawah kasur.
8. Pasang sarung bantal.
9. Cuci tangan.
1. Cuci tangan
2. Atur tempat tidur, kasur, dan bantal.
3. Pasang laken dengan garis tengah lipatan tepat di tengah
kasur/tempat tidur, bagian atas laken dimasukkan di bawah kasur
kemudian bagian bawahnya.
4. Atur sisi kedua samping sprei atau tempat tidur dengan sudut 90
derajat, lalu masukkan kebawah kasur.
5. Pasang perlak di tengah tempat tidur.
6. Pasang sprei kecl di atas perlak.
7. Lipat selimut menjadi 4 secara terbalik dan pasang bagian bawah.
Masukkan ujung selimut kebawah kasur.
8. Pasang sarung bantal.
9. Cuci tangan.
e. Melakukan TTV
Ø Pengukuran Suhu
Alat dan Bahan
1.
Termometer
2.
Tiga buah botol
·
Botol pertama
berisi larutan sabun
·
Botol kedua
berisi larutan desinfektan
·
Botol ketiga
berisi air bersih
3.
Bengkok
4.
Kertas/tisue
5.
Vaselin
6.
Buku catatan
suhu
7.
Sarung tangan
Prosedur
1.
Cuci tangan
2.
Gunakan sarung
tangan
3.
Jelaskan
prosedur pada pasien
4.
Atur posisi
pasien
5.
Tentukan letak
pemeriksaan (oral, rektal dan aksila)
6.
Turunkan suhu
termometer di bawah 34o-35oC
7.
Letakan
termometer di tempat yang sudah di tentukan (oral, rektal dan aksila)
8.
Lakukan selama
3-5 menit
9.
Angkat
termometer dan baca hasilnya
10.
Catat hasil
11.
Bersihkan
termometer dengan tisue
12.
Cuci dengan air
sabun, desinfektan bilas dengan air bersih dan keringkan
13.
Cuci tangan
setelah prosedur di lakukan
Ø Menghitung Denyut Nadi
Alat dan Bahan
1.
Arloji
2.
Buku catatan
nadi
3.
Pena
Prosedur
1.
Cuci tangan
2.
Jelaskan
prosedur pada pasien
3.
Atur posisi
pasien
4.
Letakan kedua
lengan terlentang di sisi tubuh
5.
Tentukan letak
arteri
6.
Periksa denyut
nadi dengan menggunakan ujung ari telunjuk, jari tengah dan jari manis.
Tentukan frekuensinya permenit dan keteraturan irama, dan juga kekuatan
denyutannya
7.
Catat hasil
8.
Cuci tangan
setelah prosedur di lakukan
Ø Menghitung Pernapasan
Alat dan Bahan
1.
Arloji
2.
Buku catatan
3.
Pena
Prosedur
1.
Cuci tangan
2.
Jelaskan
prosedur pada pasein
3.
Atur posisi
pasien
4.
Hitung
frekuensi dan irama pernapasan
5.
Catat hasil
6.
Cuci tangan
setelah prosedur di lakukan
Ø Mengukur Tekanan darah
Alat dan Bahan
1.
Sfignomanometer
terdiri dari:
· Manometer air raksa + klep penutup dan pembuka
· Manset udara
· Selang karet
· Pompa udara dari karet + sekrup pembuka dan penutup
2.
stetoskop
3.
buku catatan
4.
pena
Prosedur
1.
Cuci tangan
2.
Jelaskan
prosedur pada pasien
3.
Atur posisi
pasien
4.
Letakan lengan
yang akan di ukur dengan posisi terlentang
5.
Lengan baju di
buka
6.
Pasang manset
pada lengan yang di pilih dengan atas sekitar 3 cm di atas fossa cubiti
7.
Tentukan arteri
radialis
8.
Pompa balon
udara manset sampai denyut nadi arteri radielis tidak teraba
9.
Pompa terus
sampai manometer setinggi 20mmHg lebih tinggi dari titik radialis tidak teraba
10.
Letakan
diafragma stetoskop di atas arteri brakhialis dan dengarkan
11.
Kempeskan balon
udara manset secara perlahan dan berkesinambungan dengan memutar sekrup pada
pompa udara berlawanan dengan arah jarum jam.
12.
Catat tinggi
air raksa manometer saat pertama kali terdengar (bunyi sistolik)
13.
Catat tinggi
air raksa manometer bunyi kelima dan yang paling terdengar kencang (bunyi
diastolik)
3. Hak dan Kewajiban Perawat
Hak-Hak Perawat :
1. Memperoleh perlindungan
hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya.
2. Mengembangkan diri
melalui kemampuan spesialisasi sesuai latar belakang
3. Menolak keinginan
klien/pasien yang bertentangan dengan peraturan perundangan serta standar
profesi dan kode etik profesi.
4. Mendapatkan informasi lengkap
dari klien/pasien yang tidak puas terhadap pelayanannya.
5. Meningkatkan pengetahuan
berdasarkan perkembangan IPTEK dalam bidang keperawatan/kebidanan/kesehatan
secara terus menerus.
6. Diperlakukan adil dan
jujur oleh rumah sakit maupun klien/pasien dan atau keluarganya.
7. Mendapatkan jaminan
perlindungan terhadap risiko kerja yang berkaitan dengan tugasnya.
8. Diikutsertakan dalam
penyusunan/penetapan kebijakan pelayanan kesehatan di rumah sakit
9. Diperhatikan privasinya
dan berhak menuntut apabila nama baiknya dicemarkan oleh klien/pasien dan atau
keluarganya serta tenaga kesehatan lain.
10.Menolak pihak lain yang
memberi anjuran/permintaan tertulis untuk melakukan tindakan yang bertentangan
dengan perundang-undangan, standar profesi dan kode etik profesi.
11. Mendapatkan perhargaan
imbalan yang layak dari jasa profesinya sesuai peraturan/ketentuan yang
berlaku di rumah sakit.
12.Memperoleh kesempatan
mengembangkan
Kewajiban Perawat :
1. Perawat wajib memiliki :
a. Surat Ijin Perawat ( SIP
) ; sebagai bukti tertulis pemberian kewenangan untuk menjalankan pekerjaan
keperawatan diseluruh wilayah Indonesia.
b. Surat Ijin Kerja ( SIK )
; sebagai bukti tertulis yang diberikan kepada perawat untuk melakukan praktek
keperawatan di sarana kesehatan.
c. Surat Ijin Praktek
Perawat ( SIPP ) ; sebagai bukti tertulis yang diberikan kepada perawat untuk
menjalankan praktek perawat perorangan / kelompok.
2. Perawat wajib
menghormati hak-hak pasien.
3. Perawat wajib merujuk
kasus yang tidak dapat ditangani
4. Perawat menyimpan
rahasia pasien sesuai dengan peraturan perundang- nundangan yang berlaku
5. Perawat wajib memberikan
informasi kepadapasien / keluarga yang sesuai bbatas kewenangan
perawat
6. Meminta persetujuan
setiap tindakan yang akan dilakukan oleh perawat sesuai dengan
kondisi pasien baik secara tertulis maupun secara lisan
7. Mencatat semua tindakan
keperawatan ( dokumentasi asuhan keperawatan ) secara akurat sesuai peraturan
& SOP yang berlaku
8. Mematuhi standar profesi
& kode etik perawat Indonesia dalam melaksanakan praktik profesi
keperawatan
9. Meningkatkan pengetahuan
berdasarkan perkembangan Iptek keperawatan & kesehatan
10.Melakukan pertolongan
darurat yang mengancam jiwa pasien sesuai batas kewenangan & SOP
11.Melaksanakan program
pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Mentaati
semua peraturan perundang-undangan
12.Mengumpulkan angka
kredit profesi dalam rangka memenuhi persyaratan untuk memperoleh SIK ulang
& SIPP Menjaga hubungan kerja yang baik antara sesama perawat maupun dengan
anggota tim kesehatan lain.
karir sesuai dengan
bidang profesinya.
4. Hak dan Kewajiban Pasien
Hak Pasien:
1. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata
tertib dan peraturan yang berlaku di rumah sakit.
2. Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi,
adil dan jujur.
3. Pasien berhak memperoleh pelayanan medis yang
bermutu sesuai dengan standar profesi kedokteran / kedokteran gigi dan tanpa
diskriminasi .
4. Pasien berhak memperoleh asuhan keperawatan
dengan standar profesi keperawatan
5. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan
sesuai dengan keinginannya dan sesuai dengan peraturan yang berlaku di rumah
sakit.
6. Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara
bebas menentukan pendapat klinis dan pendapat etisnya tanpa campur tangan dari
pihak luar.
7. Pasien berhak meminta konsultasi kepada dokter
lain yang terdaftar di rumah sakit tersebut (second opinion) terhadap
penyakit yang dideritanya, sepengetahuan dokter yang merawat.
8. Pasien berhak atas “privacy” dan kerahasiaan
penyakit yang diderita termasuk data- data medisnya.
9. Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi :
a. penyakit yang diderita tindakan medik apa yang
hendak dilakukan
b. kemungkinan penyakit sebagai akibat tindakan tsb
sebut dan tindakan untuk mengatasinya
c. alternatif terapi lainnya
d. prognosanva.
e. perkiraan biaya pengobatan
10. Pasien berhak menyetujui/memberikan izin atas
tindakan yang akan dilakukan oleh dokter sehubungan dengan penyakit yang
dideritanya
11. Pasien berhak menolak tindakan yang hendak
dilakukan terhadap dirinya dan mengakhiri pengobatan serta perawatan atas
tanggung jawab sendiri sesudah memperoleh informasi yang jelas tentang
penyakitnya.
12. Pasien berhak didampingi keluarganya dalam
keadaan kritis.
13. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai
agama/kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien
lainnya.
14.Pasien berhak atas keamanan dan keselamatan
dirinya selama dalam perawatan di rumah sakit
15. Pasien berhak mengajukan usul, saran, perbaikan
atas perlakuan perlakuan rumah sakit
terhadap dirinya.
16. Pasien berhak menerima atau menolak bimbingan
moril maupun spiritual.
KEWAJIBAN PASIEN
1. Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk
mentaati segala peraturan dan tata tertib rumah skait
2. Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala
instruksi dokter dan perawat dalam pengobatannya.
3. Pasien berkewajiban memberikan informasi dengan
jujur dan selengkapnya tentang penyakit yang diderita kepada dokter yang
merawat.
4. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban untuk
melunasi semua imbalan atas jasa pelayanan rumah sakit/dokter
5. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban
memenuhi hal-hal yang telah disepakati/perjanjian yang telah dibuatnya
6. Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan.
7. Memperhatikan sikap menghormati dan tenggang
rasa.
B. Peraturan Terhadap pasien dan Perawat Di RSIA
BUDI ASIH
dan Dinsos
dan Dinsos
1. RSIA BUDI ASIH
1. Perawat wajib memiliki :
a. Surat Ijin Perawat ( SIP
) ; sebagai bukti tertulis pemberian kewenangan untuk menjalankan pekerjaan
keperawatan diseluruh wilayah Indonesia.
b. Surat Ijin Kerja ( SIK )
; sebagai bukti tertulis yang diberikan kepada perawat untuk melakukan praktek
keperawatan di sarana kesehatan.
c. Surat Ijin Praktek
Perawat ( SIPP ) ; sebagai bukti tertulis yang diberikan kepada perawat untuk
menjalankan praktek perawat perorangan / kelompok.
2. Perawat wajib
menghormati hak-hak pasien.
3. Perawat wajib merujuk
kasus yang tidak dapat ditangani
4. Perawat menyimpan
rahasia pasien sesuai dengan peraturan perundang- nundangan yang berlaku
5. Perawat wajib memberikan
informasi kepadapasien / keluarga yang sesuai bbatas kewenangan
perawat
6. Meminta persetujuan
setiap tindakan yang akan dilakukan oleh perawat sesuai dengan
kondisi pasien baik secara tertulis maupun secara lisan
7. Mencatat semua tindakan
keperawatan ( dokumentasi asuhan keperawatan ) secara akurat sesuai peraturan
& SOP yang berlaku
8. Mematuhi standar profesi
& kode etik perawat Indonesia dalam melaksanakan praktik profesi
keperawatan
9. Meningkatkan pengetahuan
berdasarkan perkembangan Iptek keperawatan & kesehatan
10.Melakukan pertolongan
darurat yang mengancam jiwa pasien sesuai batas kewenangan & SOP
11.Melaksanakan program
pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Mentaati
semua peraturan perundang-undangan
12.Mengumpulkan angka
kredit profesi dalam rangka memenuhi persyaratan untuk memperoleh SIK ulang
& SIPP Menjaga hubungan kerja yang baik antara sesama perawat maupun dengan
anggota tim kesehatan lain.
karir sesuai dengan
bidang profesinya.
BAB
III
PENGALAMAN DAN KESAN SELAMA PKL
PENGALAMAN DAN KESAN SELAMA PKL
A.
Pengalaman pada Waktu Observasi
Sangat mengesankan, bahagian sekali, aku bisa melakukan tindakan
keperawatan yang benar dan nyata, mempraktikan langsung dengan pasien, aku bisa
memandikan, mengukur suhu, menensi, memindahkan pasien ke kursi roda atau
transper pasien dari satu ruang ke ruang lain, mengoplos obat, memberikan obat
melalui kult, rektal, oral, topikan bahkan injek pun aku melakukannya, senang
bisa PKL di BUDI ASIH serasa aku adalah perawat, bisa dapat sift bisa melakukan
tindakan keperawatan observasi, mandiri, ataupun asisten. Di DINAS SOSIAL pun aku sangat senang, di sana mengajarkan ku
bersabar dengan sikap orang tua yang sifatnya kembali lagi menjadi anak kecil,
crewet, cengeng, gak mau ngalah, dan suka minta ini-itu.
Saat pertama detang ke dinsos dan RSIA BUDI ASIH aku membayangkan yang
seram-seram, awalnya aku fikir di budi asih akan bertemu dengan mahluk gaib,
aku fikir di budi asih akan di siksa dengan segala tindakan yanggak jelas apa,
aku fikir kakak seniornya seram-seram, galak-galak ternyata tidak, heheheh,
sama dengan dinas sosial juga, semuanya baik aku sagat senang sekali.
B.
Pengalaman di Dinas Sosial
Di Dinas
Sosial ada satu kesan yang sampai sekarang tidak bisa aku lupakan yaitu merawat
nenek Ahow, ia nenek berumur 63 tahun yang tidak mau di panggil nenek, ia
maunya di panggil Ahow saja, lucu memang orangnya, ia keturuna china, tetapi
jika ada pengajian atau kosidahan ia selau ikut serta. Pengalaman yang aku
dapat di Dinas Sosial banyak, di sana aku bisa memandikan nenek-nenek, merawat
nenek, belajar mandiri, memberi obat, memberi penkes dan lain hal sebagainya.
Minggu pertama, aku masih sangat
sungkan, bahkan aku malu menyapa nenek-nenek, aku agak sedikit bingung dengan
cara memandikan, ngajak ngobrol dan bahkan aku bingung untuk berkerja di sana,
berbeda dengan di RSIA BUDI ASIH, yaaa walapun sama sih:D, pengalam pertama
yang tidak bisa aku lupakan itu, saat aku memeri makana kepada semua nenekdan
kakak di sana.
Minggu kedua, masih sama
dengan minggu pertama hanya saja di minggu ke dua ini aku sudah mulai terbiasa
dengan rutinitas di dinsos, aku juga sudah mulai akrab dengan enenk di sana,
apalagi Ahow nenek yang selama 15 hari menjadi tanggung jawab aku, ada pengalam
yang tidak pernah aku lakukan sebelumnya, aku mengajari nenek ahow menulis dan
membaca, lumayan sulit tapi senang.
Minggu ketiga, rabu 16 maret
2016 saatnya roling, pergantian wisma, sebelumnya aku mendapatkan wisama
kenanga dan sekarang aku dapat wisma bougenville, menyebalkan sekali, sangat
menyebalkan, pembagiannya tidak rata, masa aku tidak dapat nenek atau kakek,
hiisss menggu ketiga ini menyebalkan sekali, yasudah satu minggu aku tidak
mengurus nenek atau kakek, jadi aku bebas kemana saja.
Minggu ke empat minggu
terakhir di dinsos, di minggu ke-empat ini aku mulai berfikir, sebentar lagi
askep akan di kumpulkan, tapi aku tidak memiliki pasien yang harus aku kaji, ya
tuhan bagaimana ini, sedangkan tanggal 24 maret kita sudah pulang, waktu terus
berlalu, aku akhirnya punya ide, aku berbagi pasien dengan kerabat di wisma,
jadi aku bisa kaji dan mengumpulkan askep
C.
Pengalaman di RSIA BUDI ASIH
Menyenangkan sekali, di RSIA BUDI ASIH aku bisa mendapatkan banyak ilmu,
aku bisa ngoplos obat, mengganti cairan infuse, memberi obat, perbeden, mengukur
tekanan darah, mengukur suhu, menyiapkan infus set, dan banyak lagi, pengalam
di sana sangat berharga bagi aku, mungkin tidak bisa aku lupakan, bisa aku jadikan
pembelajaran, ada satu kesan yang sampai sekarang tidak bisa aku lupakan, saat
itu di R. Dewasa aku bertemu dengan pasien yang sangat baik, dia selalu memuji
apapun yang aku lakukan, selalu berterimakasih, memanggil aku suster, aaah di
RSIA BUDI ASIH menyenangkan deh.
BAB
IV
PENUTUP
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dengan adanya Praktik
Kerja Lapangan (PKL), saya dapat mengambil kesimpulan bahwa kegiatan ini sangat
bermanfaat bagi saya dan siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Pengalaman kerja yang di dapatkan akan membuat saya dan para siswa memiliki
keahlian yang profesional dalam bidangnya, dan mendidik saya, juga para siswa untuk memiliki rasa disiplin dan
rasa tanggung jawab yang tinggi.
B.
Saran
Berikut saya sampaikan
saran-saran agar pelaksana PKL mendatang bisa menjadi lebih baik.
a. Tingkatkan jiwa semangat dan mandiri dalam
berusaha
b. Tingkatkan bakat dan keahlian yang ada
c. Berusaha agar tidak mudah putus asa dalam
menghadapi segala
persoalan dan masalah
d.
Jadikan PKL sebagai ajang penerapan ilmu yang telah di peroleh di
sekolah
sekolah
e. Meningkatkan
daya pikir dan mental siswa, pihak sekolah senantiasa
memberikan dorongan dalam melaksanakan PKL
DAFTAR PUSTAKA
Alimul Aziz, 2008, Kebutuhan
Dasar Manusia, Jakarta: Salemba Medica.
Ismani Nila, 2000, Etika
Keperawatan, Jakarta: Widya Medica.
BIODATA PENULIS
Nama : Mila Romani
Tempat Tanggal Lahir : Lebak, 2 Mei 1998
Agama : Islam
Anak Ke : 2
Saudara Kandung : 3
Hobby : Menonton, menulis, membaca,
travelling, acting, memasak dll.
Cita-Cita : Dokter
Alamat : Kp. Longjaha RT 01/16 Drangong
Taktakan Kota Serang Provinsi Banten
Kode Pos : 42162 (Taktakan)
Motto : Hispr (Hidup adalah perjungan)
Facebook : Mila Romani
E-mail : Milaromani98@gmail.com
No. HP : 089612381245
Bio : Aku tahu manusia memang tidak
sempurna, tapi apa yang ada dalam diri ini,
kenapa aku selalu membuat orang yang ada
di sekitar aku bermasalah, rasanya aku
ingin hidup sendiri, sudah aku coba. Hanya
kesedihan yang ada, ya tuhan hanya engkau
yang tahu apa yang terjadi kedepannya, aku
serahkan semuanya, aku percaya dan aku
mohon bahagiakan mereka.
Tempat Tanggal Lahir : Lebak, 2 Mei 1998
Agama : Islam
Anak Ke : 2
Saudara Kandung : 3
Hobby : Menonton, menulis, membaca,
travelling, acting, memasak dll.
Cita-Cita : Dokter
Alamat : Kp. Longjaha RT 01/16 Drangong
Taktakan Kota Serang Provinsi Banten
Kode Pos : 42162 (Taktakan)
Motto : Hispr (Hidup adalah perjungan)
Facebook : Mila Romani
E-mail : Milaromani98@gmail.com
No. HP : 089612381245
Bio : Aku tahu manusia memang tidak
sempurna, tapi apa yang ada dalam diri ini,
kenapa aku selalu membuat orang yang ada
di sekitar aku bermasalah, rasanya aku
ingin hidup sendiri, sudah aku coba. Hanya
kesedihan yang ada, ya tuhan hanya engkau
yang tahu apa yang terjadi kedepannya, aku
serahkan semuanya, aku percaya dan aku
mohon bahagiakan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar