Kamis, 05 Mei 2016

laporan praktik kerja lapangan keperawatan





LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
SISWA SMKK HUSADA PRATAMA DI DINAS SOSIAL DAN RSIA BUDI ASIH
Dianjurkan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan kegiatan Praktik Kerja Lapangan

Disusun Oleh:
Nama: Mila Romani
          NIS   : 140151030
          Kelas : XI-B Keperawatan

 

JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI KESEHATAN
SMK KESEHATAN HUSADA PRATAMA KOTA SERANG
MARET 2016


 LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
SISWA SMKK HUSADA PRATAMA DI DINAS SOSIAL DAN RSIA BUDI ASIH
Oleh: Mila Romani
NIS: 140151030  
Serang, Maret 2016

Mengetahui,
Guru Pembimbing                                                                     Kepala DU/DI


Ners. Yuyun Wahyuni, S.kep.                                       .............................
Menyetujui,
Ka. Prodi Keperawatan                                                            Kepala SMKKHP


Hj. Lisna Yupartini, S.K.M., M.kes.                             Mikhdar Mukti, S.sos., M.si.

JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI KESEHATAN
SMK KESEHATAN HUSADA PRATAMA KOTA SERANG
MARET 2016

KATA PENGANTAR

       Segala puji syukur bagi Allah SWT yang telah menolong hambanya menyelesaikan laporan ini dengan penuh kemudahan. Karena tanpa pertolonga-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan laporan ini dengan baik. Laporan ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya laporan ini dapat terselesaikan. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing yang telah banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan laporan ini. Terimakasih.





Serang, Maret 2016



Penulis











DAFTAR ISI

JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................  i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
            A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit .......................................................... 1
                        1. RSIA Budi Asih ........................................................................ 1
                        2. Dinas Sosial .............................................................................. 1
            B. Visi Dan Misi ....................................................................................... 2
                        1. RSIA Budi Asih ........................................................................ 2
                        2. Dinas Sosial .............................................................................. 2
BAB II ORGANISASI KEPERAWATAN
            A. Konsep Keperawatan ........................................................................... 4
                        1. Pengertian Keperawatan ........................................................... 4
                        2. Tindakan Keperawatan ............................................................. 4
                        3. Hak Dan Kewajiban Perawat ..................................................... 11
                        4. Hak Dan Kewajiban Pasien ....................................................... 13
            B. Peraturan Terhadap Pasien Dan Perawat Di RSIA Dan Dinsos ............. 15
            C. Struktur Organisasi RSIA Budi Asih Dan Dinsos ................................... 17
BAB III PENGALAMAN DAN KESAN SELAMA PKL
            A. Pengalaman Pada Waktu Observasi ..................................................... 19   
            B. Pengalaman Di Dinas Sosial ................................................................ 19   
            C. Pengalaman Di RSIA Budi Asih ........................................................... 20
BAB 1V PENUTUP
            A. Kesimpulan ......................................................................................... 21
            B. Saran .................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 22
LAMPIRAN ......................................................................................................... 23
BIODATA PENULIS ............................................................................................ 24


BAB I
PENDAHULUAN

A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit
1. RSIA Budi Asih
     Terletak di atas lahan seluas 6209 m2 di pusat kota Serang, RSIA Budiasih hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat umum akan pelayanan kesehatan yang baik dan berkualitas.Sejak berdiri pada tahun 1999,hingga kini RSIA Budiasih terus berbenah diri untuk dapat menjadi Rumah Sakit unggulan.Salah satunya adalah dalam hal jumlah tempat tidur pasien yang semula hanya berjumlah 20 buah tempat tidur, sekarang menjadi 74 tempat tidur pasien.Juga dengan didukung jajaran Staf Dokter Umum, Dokter Spesialis, Bidan, Perawat, Apoteker, Ahli Gizi, serta staf yang profesional, pelayanan Apotik yang memadai, dan berbagai fasilitas penunjang medis, RSIA Budiasih siap berdiri di tengah kompetisi.
2. Dinas Sosial
     Berdasarkan Keputusan Menteri Sosial RI No. 06/Huk/1979 tentang kesejahteraan lanjut usia, maka didirikanlah Panti Wreda di Banten, tepatnya pada 28 Februari 1979. Panti tersebut dinamakan Sasana Tresna Wreda (STW). Karena lokasinya di Kelurahan Cipocok Jaya Kabupaten Serang, masyarakat lebih mengenalnya sebagai panti wreda Cipocok Jaya. Pada tahun 1994, berganti nama kembali menjadi Panti Sosial Tresna Wreda (PSTW) Cipocok Jaya Serang. Pergantian nama tersebut dikuatkan dalam Surat Keputusan Menteri Sosial RI No. 14 tahun 1994 tanggal 23 April 1994. Delapan tahun kemudian, seiring dengan diberlakukannya Otonomi Daerah dan dimekarkannya Banten menjadi provinsi tersendiri, maka status Panti Sosial Tresna Wreda (PSTW) Cipocok Jaya Serang juga berganti nomenklatur menjadi 'Balai Perlindungan Sosial'. Dari segi struktur, Balai Perlindungan Sosial Provinsi Banten merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Dinas Sosial Provinsi Banten yang memiliki tugas dan tanggung jawab memberikan pelayanan dan perlindungan sosial kepada lanjut usia (lansia) terlantar, balita terlantar, Wanita Korban Tindak Kekerasan (WKTK), dan tuna grahita. Penetapan ini diatur dalam Surat Keputusan Gubernur Banten No. 40 Tahun 2002 tanggal 13 Desember 2002. Tahun 2008, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja mengalami perubahan susunan organisasi dan tata kerja sehingga menjadi Dinas Sosial sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 2008. Namun begitu posisi Balai Perlindungan Sosial (BPS) tetap tidak berubah.
B. Visi Dan Misi Rumah Sakit
1. RSIA Budi Asih
Visi
Menjadi Rumah Sakit rujukan bagi perempuan dan anak-anak di wilayah Serang dan sekitarnya.
                                                 
Misi
1.      Mengembangkan gedung rumah sakit sesuai master plan dan melengkapi fasilitas-fasilitas yang sesuai sehingga memberikan rasa aman dan nyaman.
2.      Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia yang handal dan profesional.
3.      Meningkatkan pelayanan rumah sakit dengan memperhatikan promotif dan edukatif.
2. Dinas Sosial
                                   Visi
Kesejahteraan Sosial bagi Penyangdang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
                               Misi
1.      Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan sumberdaya aparatur
2.      Meningkatkan akses penyandang masalah kesejahteraan sosial dalam memperoleh pelayanan sosial melalui rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial, perlindungan sosial da jaminan sosial
3.      Mengembangkan prakarsa, peran aktfi masyarakat dan dunia usaha dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial


      











BAB II
ORGANISASI

A. Konsep Keperawatan
1. Pengertian Keperawatan
      Menurut Lokakarya Keperawatan Nasional (1983), keperawatan adalah suatu bentuk layanan kesehatan profesional yang merupakan bagian integral dari layanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan. Layanan ini berbentuk layanan bio-psiko-sosio-spritual komprehensif yang ditujukan bagi individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat, baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
2. Tindakan Keperawatan
a. Memandikan Pasien
Alat dan bahan:
        1. Baskom mandi 2 buah, masing-masing berisi air hangat dan air
            biasa
        2. Pakaian pengganti
        3. Kain penutup
        4. Handuk 2 buah
        5. Waslap
        6. Tempat untuk pakaian kotor
        7. Sampiran/penutup
        8. Sabun
        9. Celemek
        10. Handscoon
        11. Com
        12. Bedak, minyak kayu putih, dll.
 Prosedur:
        1. Jelaskan prosedur kepada pasien.
        2. Pasang/tutup sampiran.
        3. Cuci tangan.
        4. Atur posisi pasien.
        5. Lakukan tindakan memandikan pasien yang diawali dengan
            membentangkan handuk di bawah kepala, kemudian bersihkan
            muka, telinga, dan leher dengan waslap. Keringkan dengan
            handuk.
        6. Kain penutup diturunkan, kedua tangan pasien diangkat dan
           pindahkan handuk di atas dada pasien, lalu bentangkan.
           Kemudian, kembalikkan kedua tangan ke posisi awal di atas
           handuk, lalu basahi kedua tangan dengan air bersih. Keringkan
          dengan handuk.
        7. Setelah kedua tangan dikeataskan, handuk dipindahkan ke sisi
           pasien dan bersihkan daerah dada dan perut dengan sabun. Bilas
          dengan air hangat lalu keringkan dengan handuk.
        8. Kemudian pasien dimiringkan ke kiri. Handuk dibentangkan di
           bawah punggung sampai glutea. Lalu basahi punggung dengan
           sabun dan air hangat hingga glutea. Keringkan punggung
           dengan handuk kemudian miring ke kanan. Setelah itu pasien
           kembali ke posisi telentang dan pakaian atas dipasangkan dengan
           rapi.
        9. Letakkan handuk di bawah lutut dan kemudian lutut dibersihkan
           dengan sabun dan air hangat. Kaki yang paling jauh didahulukan
           dan dikeringkan dengan handuk.
        10. Ambil handuk dan letakkan di bawah glutea. Pakaian bawah
             perut di buka lalu dibersihkan dengan sabun dan air hangat
             pada daerah lipatan paha dan genitalia. Setelah selesai, semua
             rapikan.
        11. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
b. Merawat Kuku
Alat dan bahan:
1. Alat pemotong kuku
2. Handuk
3. Baskom berisi air hangat
4. Bengkok
5. Sabun
6. Kapas
7. Sikat kuku
Prosedur:
1. Jelaskan prosedur pada klien
2. Cuci tangan
3. Atur posisi pasien duduk atau tidur
4. Tentukan kuku yang akan dipotong
5. Rendam kuku dalam air hangat kurang lebih 2 menit dan sikat
    dengan air sabun bila kotor.
6.  Keringkan tangan dan kaki dengan handuk.
7. Letakkan tangan di atas bengkok dan lakukan pemotongan kuku.
8. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
c. Merawat Rambut       
Alat dan bahan:
1. Handuk secukupnya
2. Perlak atau pengalas
3. Baskom berisi air hangat
4. Sampo atau sabun dalam tempatnya
5. Kasa dan kapas
6. Sisir
7. Bengkok
8. Gayung
9. Ember kosong
Prosedur:
1. Jelaskan prosedur pada klien.
2. Cuci tangan
3. Tutup jendela atau pasang sampiran.
4. Atur posisi pasien setengah duduk atau tidur.
5. Setelah posisi tidur lalu letakkan perlak/pengalas di bawah kepala
    pasien dan perlak/pengalas diarahkan ke bawah dengan digulung
    bagian tepi menuju tempat penampung (baskom).
6. Letakkan baskom di bawah tempat tidur tepat di bawah kepala
    pasien.
7. Tutup telinga dengan kapas.
8. Tutup dada dengan handuk sampai ke leher.
9. Kemudian sisir rambut dan lakukan pencucian dengan air hangat
    selanjutnya menggunakan sampo dan bilas dengan air hangat
    sambil dipijat.
10. Setelah selesai keringkan rambut dan sisir.
11. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
d. Menyiapkan Tempat Tidur Terbuka Dan Tertutup
Alat dan bahan:
1. Tempat tidur, kasur, dan bantal.
2. Seprai besar/laken
3. Seprai kecil/stik laken
4. Perlak
5. Selimut
6. Sarung bantal
Prosedur:       
1. Cuci tangan
2. Atur tempat tidur, kasur, dan bantal.
3. Pasang laken dengan garis tengah lipatan tepat di tengah
     kasur/tempat tidur, bagian atas laken dimasukkan di bawah kasur
     kemudian bagian bawahnya.
4. Atur sisi kedua samping sprei atau tempat tidur dengan sudut 90
    derajat, lalu masukkan kebawah kasur.
5. Pasang perlak di tengah tempat tidur.
6. Pasang sprei kecl di atas perlak.
7. Lipat selimut menjadi 4 secara terbalik dan pasang bagian bawah.
    Masukkan ujung selimut kebawah kasur.
8. Pasang sarung bantal.
9. Cuci tangan.
e. Melakukan TTV
Ø Pengukuran Suhu
Alat dan Bahan
1.      Termometer
2.      Tiga buah botol
·        Botol pertama berisi larutan sabun
·        Botol kedua berisi larutan desinfektan
·        Botol ketiga berisi air bersih
3.      Bengkok
4.      Kertas/tisue
5.      Vaselin
6.      Buku catatan suhu
7.      Sarung tangan

Prosedur
1.      Cuci tangan
2.      Gunakan sarung tangan
3.      Jelaskan prosedur pada pasien
4.      Atur posisi pasien
5.      Tentukan letak pemeriksaan (oral, rektal dan aksila)
6.      Turunkan suhu termometer di bawah 34o-35oC
7.      Letakan termometer di tempat yang sudah di tentukan (oral, rektal dan aksila)
8.      Lakukan selama 3-5 menit
9.      Angkat termometer dan baca hasilnya
10.  Catat hasil
11.  Bersihkan termometer dengan tisue
12.  Cuci dengan air sabun, desinfektan bilas dengan air bersih dan keringkan
13.  Cuci tangan setelah prosedur di lakukan

Ø Menghitung Denyut Nadi
Alat dan Bahan
1.      Arloji
2.      Buku catatan nadi
3.      Pena

Prosedur
1.      Cuci tangan
2.      Jelaskan prosedur pada pasien
3.      Atur posisi pasien
4.      Letakan kedua lengan terlentang di sisi tubuh
5.      Tentukan letak arteri
6.      Periksa denyut nadi dengan menggunakan ujung ari telunjuk, jari tengah dan jari manis. Tentukan frekuensinya permenit dan keteraturan irama, dan juga kekuatan denyutannya
7.      Catat hasil
8.      Cuci tangan setelah prosedur di lakukan

Ø Menghitung Pernapasan
Alat dan Bahan
1.      Arloji
2.      Buku catatan
3.      Pena

Prosedur
1.      Cuci tangan
2.      Jelaskan prosedur pada pasein
3.      Atur posisi pasien
4.      Hitung frekuensi dan irama pernapasan
5.      Catat hasil
6.      Cuci tangan setelah prosedur di lakukan

Ø Mengukur Tekanan darah
Alat dan Bahan
1.        Sfignomanometer terdiri dari:
·      Manometer air raksa + klep penutup dan pembuka
·      Manset udara
·      Selang karet
·      Pompa udara dari karet + sekrup pembuka dan penutup
2.        stetoskop
3.        buku catatan
4.        pena

Prosedur
1.      Cuci tangan
2.      Jelaskan prosedur pada pasien
3.      Atur posisi pasien
4.      Letakan lengan yang akan di ukur dengan posisi terlentang
5.      Lengan baju di buka
6.      Pasang manset pada lengan yang di pilih dengan atas sekitar 3 cm di atas fossa cubiti
7.      Tentukan arteri radialis
8.      Pompa balon udara manset sampai denyut nadi arteri radielis tidak teraba
9.      Pompa terus sampai manometer setinggi 20mmHg lebih tinggi dari titik radialis tidak teraba
10.  Letakan diafragma stetoskop di atas arteri brakhialis dan dengarkan
11.  Kempeskan balon udara manset secara perlahan dan berkesinambungan dengan memutar sekrup pada pompa udara berlawanan dengan arah jarum jam.
12.  Catat tinggi air raksa manometer saat pertama kali terdengar (bunyi sistolik)
13.  Catat tinggi air raksa manometer bunyi kelima dan yang paling terdengar kencang (bunyi diastolik)
3. Hak dan Kewajiban Perawat
Hak-Hak  Perawat :              

1.   Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan  profesinya.
2.   Mengembangkan diri melalui kemampuan spesialisasi sesuai latar belakang
3.   Menolak keinginan klien/pasien yang bertentangan dengan peraturan perundangan serta standar profesi dan kode etik profesi.
4.   Mendapatkan informasi lengkap dari klien/pasien yang tidak puas terhadap pelayanannya.
5.   Meningkatkan pengetahuan berdasarkan perkembangan IPTEK dalam bidang keperawatan/kebidanan/kesehatan secara terus menerus.
6.   Diperlakukan adil dan jujur oleh rumah sakit maupun klien/pasien dan atau keluarganya.
7.   Mendapatkan jaminan perlindungan terhadap risiko kerja yang berkaitan dengan tugasnya.
8.   Diikutsertakan dalam penyusunan/penetapan kebijakan pelayanan kesehatan di rumah sakit
9.   Diperhatikan privasinya dan berhak menuntut apabila nama baiknya dicemarkan oleh klien/pasien dan atau keluarganya serta tenaga kesehatan lain.
10.Menolak pihak lain yang memberi anjuran/permintaan tertulis untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan perundang-undangan, standar profesi dan kode etik profesi.
11. Mendapatkan perhargaan imbalan yang layak dari jasa profesinya sesuai peraturan/ketentuan yang berlaku di rumah sakit.
12.Memperoleh kesempatan mengembangkan
Kewajiban Perawat :
1. Perawat wajib memiliki :
a.  Surat Ijin Perawat ( SIP ) ; sebagai bukti tertulis pemberian kewenangan untuk menjalankan pekerjaan keperawatan diseluruh wilayah Indonesia.
b.  Surat Ijin Kerja ( SIK ) ; sebagai bukti tertulis yang diberikan kepada perawat untuk melakukan praktek keperawatan di sarana kesehatan.
c.  Surat Ijin Praktek Perawat ( SIPP ) ; sebagai bukti tertulis yang diberikan kepada perawat untuk menjalankan praktek perawat perorangan / kelompok.
2.   Perawat wajib menghormati hak-hak pasien.
3.   Perawat wajib merujuk kasus yang tidak dapat ditangani
4.   Perawat menyimpan rahasia pasien sesuai dengan peraturan perundang- nundangan yang berlaku
5.   Perawat wajib memberikan informasi kepadapasien / keluarga yang sesuai  bbatas kewenangan perawat
6.   Meminta persetujuan setiap tindakan yang akan dilakukan oleh perawat sesuai  dengan kondisi pasien baik secara tertulis maupun secara lisan
7.   Mencatat semua tindakan keperawatan ( dokumentasi asuhan keperawatan ) secara akurat sesuai peraturan & SOP yang berlaku
8.   Mematuhi standar profesi & kode etik perawat Indonesia dalam melaksanakan praktik profesi keperawatan
9.   Meningkatkan pengetahuan berdasarkan perkembangan Iptek keperawatan & kesehatan
10.Melakukan pertolongan darurat yang mengancam jiwa pasien sesuai batas  kewenangan & SOP
11.Melaksanakan program pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan  masyarakat Mentaati semua peraturan perundang-undangan
12.Mengumpulkan angka kredit profesi dalam rangka memenuhi persyaratan untuk memperoleh SIK ulang & SIPP Menjaga hubungan kerja yang baik antara sesama perawat maupun dengan anggota tim kesehatan lain. karir sesuai dengan bidang profesinya.

4. Hak dan Kewajiban Pasien
Hak Pasien:
1.   Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku  di rumah sakit.
2.   Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur.
3.   Pasien berhak memperoleh pelayanan medis yang bermutu sesuai dengan standar profesi kedokteran / kedokteran gigi dan tanpa diskriminasi .
4.   Pasien berhak memperoleh asuhan keperawatan dengan standar profesi keperawatan
5.   Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan sesuai dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit.
6.   Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat klinis dan pendapat etisnya tanpa campur tangan dari pihak luar.
7.   Pasien berhak meminta konsultasi kepada dokter lain yang terdaftar di rumah sakit tersebut (second opinion) terhadap penyakit yang dideritanya, sepengetahuan dokter yang merawat.
8.   Pasien berhak atas “privacy” dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data- data medisnya.
9.   Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi :
a.  penyakit yang diderita tindakan medik apa yang hendak dilakukan
b.  kemungkinan penyakit sebagai akibat tindakan tsb sebut dan tindakan untuk mengatasinya
c.  alternatif terapi lainnya
d.  prognosanva.
e.  perkiraan biaya pengobatan
10. Pasien berhak menyetujui/memberikan izin atas tindakan yang akan dilakukan oleh dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritanya
11.  Pasien berhak menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya dan mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sendiri sesudah memperoleh informasi yang jelas tentang penyakitnya.
12. Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
13. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama/kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.
14.Pasien berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di rumah sakit
15. Pasien berhak mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan   perlakuan rumah sakit terhadap dirinya.
16. Pasien berhak menerima atau menolak bimbingan moril maupun spiritual.

KEWAJIBAN PASIEN

1.  Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala peraturan dan tata tertib rumah skait
2.  Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi dokter dan perawat dalam pengobatannya.
3.  Pasien berkewajiban memberikan informasi dengan jujur dan selengkapnya tentang penyakit yang diderita kepada dokter yang merawat.
4. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban untuk melunasi semua imbalan atas jasa pelayanan rumah sakit/dokter
5.  Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban memenuhi hal-hal yang telah disepakati/perjanjian yang telah dibuatnya
6.  Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan.
7.  Memperhatikan sikap menghormati dan tenggang rasa.






B. Peraturan Terhadap pasien dan Perawat Di RSIA BUDI ASIH
    dan Dinsos
1. RSIA BUDI ASIH
1. Perawat wajib memiliki :
a.  Surat Ijin Perawat ( SIP ) ; sebagai bukti tertulis pemberian kewenangan untuk menjalankan pekerjaan keperawatan diseluruh wilayah Indonesia.
b.  Surat Ijin Kerja ( SIK ) ; sebagai bukti tertulis yang diberikan kepada perawat untuk melakukan praktek keperawatan di sarana kesehatan.
c.  Surat Ijin Praktek Perawat ( SIPP ) ; sebagai bukti tertulis yang diberikan kepada perawat untuk menjalankan praktek perawat perorangan / kelompok.
2.   Perawat wajib menghormati hak-hak pasien.
3.   Perawat wajib merujuk kasus yang tidak dapat ditangani
4.   Perawat menyimpan rahasia pasien sesuai dengan peraturan perundang- nundangan yang berlaku
5.   Perawat wajib memberikan informasi kepadapasien / keluarga yang sesuai  bbatas kewenangan perawat
6.   Meminta persetujuan setiap tindakan yang akan dilakukan oleh perawat sesuai  dengan kondisi pasien baik secara tertulis maupun secara lisan
7.   Mencatat semua tindakan keperawatan ( dokumentasi asuhan keperawatan ) secara akurat sesuai peraturan & SOP yang berlaku
8.   Mematuhi standar profesi & kode etik perawat Indonesia dalam melaksanakan praktik profesi keperawatan
9.   Meningkatkan pengetahuan berdasarkan perkembangan Iptek keperawatan & kesehatan
10.Melakukan pertolongan darurat yang mengancam jiwa pasien sesuai batas  kewenangan & SOP
11.Melaksanakan program pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan  masyarakat Mentaati semua peraturan perundang-undangan
12.Mengumpulkan angka kredit profesi dalam rangka memenuhi persyaratan untuk memperoleh SIK ulang & SIPP Menjaga hubungan kerja yang baik antara sesama perawat maupun dengan anggota tim kesehatan lain. karir sesuai dengan bidang profesinya.

BAB III
PENGALAMAN DAN KESAN SELAMA PKL

A.     Pengalaman pada Waktu Observasi

     Sangat mengesankan, bahagian sekali, aku bisa melakukan tindakan keperawatan yang benar dan nyata, mempraktikan langsung dengan pasien, aku bisa memandikan, mengukur suhu, menensi, memindahkan pasien ke kursi roda atau transper pasien dari satu ruang ke ruang lain, mengoplos obat, memberikan obat melalui kult, rektal, oral, topikan bahkan injek pun aku melakukannya, senang bisa PKL di BUDI ASIH serasa aku adalah perawat, bisa dapat sift bisa melakukan tindakan keperawatan observasi, mandiri, ataupun asisten. Di DINAS SOSIAL pun  aku sangat senang, di sana mengajarkan ku bersabar dengan sikap orang tua yang sifatnya kembali lagi menjadi anak kecil, crewet, cengeng, gak mau ngalah, dan suka minta ini-itu.
     Saat pertama detang ke dinsos dan RSIA BUDI ASIH aku membayangkan yang seram-seram, awalnya aku fikir di budi asih akan bertemu dengan mahluk gaib, aku fikir di budi asih akan di siksa dengan segala tindakan yanggak jelas apa, aku fikir kakak seniornya seram-seram, galak-galak ternyata tidak, heheheh, sama dengan dinas sosial juga, semuanya baik aku sagat senang sekali.

B.     Pengalaman di Dinas Sosial

     Di Dinas Sosial ada satu kesan yang sampai sekarang tidak bisa aku lupakan yaitu merawat nenek Ahow, ia nenek berumur 63 tahun yang tidak mau di panggil nenek, ia maunya di panggil Ahow saja, lucu memang orangnya, ia keturuna china, tetapi jika ada pengajian atau kosidahan ia selau ikut serta. Pengalaman yang aku dapat di Dinas Sosial banyak, di sana aku bisa memandikan nenek-nenek, merawat nenek, belajar mandiri, memberi obat, memberi penkes dan lain hal sebagainya.
     Minggu pertama, aku masih sangat sungkan, bahkan aku malu menyapa nenek-nenek, aku agak sedikit bingung dengan cara memandikan, ngajak ngobrol dan bahkan aku bingung untuk berkerja di sana, berbeda dengan di RSIA BUDI ASIH, yaaa walapun sama sih:D, pengalam pertama yang tidak bisa aku lupakan itu, saat aku memeri makana kepada semua nenekdan kakak di sana.
     Minggu kedua, masih sama dengan minggu pertama hanya saja di minggu ke dua ini aku sudah mulai terbiasa dengan rutinitas di dinsos, aku juga sudah mulai akrab dengan enenk di sana, apalagi Ahow nenek yang selama 15 hari menjadi tanggung jawab aku, ada pengalam yang tidak pernah aku lakukan sebelumnya, aku mengajari nenek ahow menulis dan membaca, lumayan sulit tapi senang.
      Minggu ketiga, rabu 16 maret 2016 saatnya roling, pergantian wisma, sebelumnya aku mendapatkan wisama kenanga dan sekarang aku dapat wisma bougenville, menyebalkan sekali, sangat menyebalkan, pembagiannya tidak rata, masa aku tidak dapat nenek atau kakek, hiisss menggu ketiga ini menyebalkan sekali, yasudah satu minggu aku tidak mengurus nenek atau kakek, jadi aku bebas kemana saja.
     Minggu ke empat minggu terakhir di dinsos, di minggu ke-empat ini aku mulai berfikir, sebentar lagi askep akan di kumpulkan, tapi aku tidak memiliki pasien yang harus aku kaji, ya tuhan bagaimana ini, sedangkan tanggal 24 maret kita sudah pulang, waktu terus berlalu, aku akhirnya punya ide, aku berbagi pasien dengan kerabat di wisma, jadi aku bisa kaji dan mengumpulkan askep

C.     Pengalaman di RSIA BUDI ASIH

      Menyenangkan sekali, di RSIA BUDI ASIH aku bisa mendapatkan banyak ilmu, aku bisa ngoplos obat, mengganti cairan infuse, memberi obat, perbeden, mengukur tekanan darah, mengukur suhu, menyiapkan infus set, dan banyak lagi, pengalam di sana sangat berharga bagi aku, mungkin tidak bisa aku lupakan, bisa aku jadikan pembelajaran, ada satu kesan yang sampai sekarang tidak bisa aku lupakan, saat itu di R. Dewasa aku bertemu dengan pasien yang sangat baik, dia selalu memuji apapun yang aku lakukan, selalu berterimakasih, memanggil aku suster, aaah di RSIA BUDI ASIH menyenangkan deh.





BAB IV
PENUTUP

A.   Kesimpulan
     Dengan adanya Praktik Kerja Lapangan (PKL), saya dapat mengambil kesimpulan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi saya dan siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Pengalaman kerja yang di dapatkan akan membuat saya dan para siswa memiliki keahlian yang profesional dalam bidangnya, dan mendidik saya, juga  para siswa untuk memiliki rasa disiplin dan rasa tanggung jawab yang tinggi.

B.   Saran
     Berikut saya sampaikan saran-saran agar pelaksana PKL mendatang bisa menjadi lebih baik.
a.  Tingkatkan jiwa semangat dan mandiri dalam berusaha
b.  Tingkatkan bakat dan keahlian yang ada
c.  Berusaha agar tidak mudah putus asa dalam menghadapi segala
     persoalan dan masalah
d. Jadikan PKL sebagai ajang penerapan ilmu yang telah di peroleh di
    sekolah
e. Meningkatkan daya pikir dan mental siswa, pihak sekolah senantiasa
    memberikan dorongan dalam melaksanakan PKL








DAFTAR PUSTAKA

Alimul Aziz, 2008, Kebutuhan Dasar Manusia, Jakarta: Salemba Medica.
Ismani Nila, 2000, Etika Keperawatan, Jakarta: Widya Medica.









BIODATA PENULIS
Nama                                     : Mila Romani
Tempat Tanggal Lahir             : Lebak, 2 Mei 1998
Agama                                   : Islam
Anak Ke                                : 2
Saudara Kandung                   : 3
Hobby                                   : Menonton, menulis, membaca,
                                                travelling, acting, memasak dll.
Cita-Cita                                : Dokter
Alamat                                   : Kp. Longjaha RT 01/16 Drangong
                                                Taktakan Kota Serang Provinsi Banten
Kode Pos                              : 42162 (Taktakan)
Motto                                    : Hispr (Hidup adalah perjungan)
Facebook                              : Mila Romani
E-mail                                    : Milaromani98@gmail.com
No. HP                                  : 089612381245
Bio                                         : Aku tahu manusia memang tidak
                                                sempurna, tapi apa yang ada dalam diri ini,
                                                kenapa aku selalu membuat orang yang ada
                                                di sekitar aku bermasalah, rasanya aku
                                                ingin hidup sendiri, sudah aku coba. Hanya
                                                kesedihan yang ada, ya tuhan hanya engkau
                                                yang tahu apa yang terjadi kedepannya, aku
                                               serahkan semuanya, aku percaya dan aku
                                                mohon bahagiakan mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar